SWC: Bukan Sebuah Mimpi


Jejaring sosial bernama Facebook saat ini merupakan salah satu jejaring sosial yang paling ngetrend, hal ini dimungkinkan karena kemudahan operasional dan dukungan fitur yang lumayan lengkap.

Anak-anak hingga mBah Kakung/mBah Uti banyak yang keranjingan ‘alat bantu komunikasi’ satu ini, apalagi anak-anak muda masa kini. Akan menjadi sesuatu yang kurang apabila anak muda tidak punya akun facebook. Istilahnya tidak gaul dan gaptek!

Fungsi utama facebook secara prinsip adalah alat komunikasi itu sendiri, dan hal itu berlaku mutlak. Siapapun dan dimanapun dapat menggunakan alat komunikasi ini, bahkan masyarakat luas dapat mengakses berbagai tulisan di dinding, melihat koleksi photo dan berbagai komentar tentang berbagai permasalahannya.

Dalam perkembangannya, facebook telah dimanfaatkan untuk membuat grup dengan berbagai latar belakang, memberi dukungan terhadap suatu kasus untuk menggiring opini publik, bahkan facebook telah menjadi sarana untuk bisnis online (berbisnis di internet).

Berikut saya sampaikan sebuah mimpi tentang facebook khususnya bagi pengurus;

Slogohimo Wonogiri Community (SWC) yang ’dibuahi’ ide kreatif dan dilahirkan oleh Rie Wahyu kini telah eksis menjadi sebuah komunitas yang tiap hari tidak pernah sepi pengunjung, bahasan yang disampaikan juga cukup beragam. Walau masih berkisar seputar ’diri sendiri’ namun cukup lumayan interaksi dan intensitasnya.

Semoga kedepan SWC mampu menjadi alat komunikasi yang efektif dan ideal bagi anggotanya, bisa memberi pencerahan, memberikan pemberdayaan dan mampu ’mewarnai’ masyarakatnya, Slogohimo tercinta.....

Banyak cara untuk menuju kearah itu, tinggal bagaimana pengurus mau kembali ’berfikir kreatif’ menata diri dan menjadikan SWC sebuah komunitas yang pinunjul.

Coba kita bayangkan bila: lima ribu masyarakat mboro dari Slogohimo yang tersebar di seluruh Indonesia mengakses SWC karena pingin mendapat Informasi (Berita dan Gambar) tentang Slogohimo karena SWC mampu menampilkan itu?! Keuntungannya apa? Keuntungan timbal balik antara pengelola dan pelanggan.

Caranya; Pelanggan harus mendaftar dan membayar (kayak model tv kabel luar negri dengan pembayaran pay per view), juga dari keuntungan akses Iklan.

Belum lagi penjualan marchendise (kaos, stiker, mug, piring, pulpen, payung, dll) ataupun kegiatan IT, talk show dan lain-lainnya.

Sebuah tantangan dunia maya yang memiliki rentang panjang, menantang dan butuh keseriusan....

Apakah itu semua hanya sebuah mimpi? Semua yang berhasil dan sukses ternyata berawal dari sebuah mimpi.....

Sumangga.....

Kangen

Terbang diantara impan ternyata tidak memberikan kepuasan, tak lebih seperti menggenggam fatamorgana.... Yang riil saja sesuai kenyataan, istilahnya mungkin pragmatis.... Itulah kondisiku dalam rentang waktu beberapa bulan ini..... Awalnya begitu semangat bermain di blogspot.... namun konsistensi itu tiba-tiba raib.... mungkin terlalu tinggi aku menggantang impian dan menakar fatamorgana... aku hanya ingin membumi.... aku harus mulai lagi!!!!

Pengikut

ShareThis

Pambuka


Blog ini ditayangkan untuk mengasah idealisme saya tentang; kebangsaan, kerakyatan, budaya, silaturahmi dan hal-hal kecil yang 'mungkin' sama sekali tidak penting alias ecek-ecek. Sekaligus untuk curah pendapat bagi siapa saja yang sempat mampir. Semoga kearifan lokal tidak dilupakan...
Sumangga katuran pinarak...

Local Blogs
blog