Begitu juga Keris, Angklung, Batik, Hombo Batu, dan Tari Folaya hingga Lagu "Rasa Sayange" yang berasal dari Ambon, dan Lagu "Es Lilin" asli Sunda.
Mendatang bisa jadi ukir dan arsitektur-nya, bahkan suatu saat bisa jadi ideology kita yang akan diklaim milik mereka, bisa jadi to?!!
Budayawan, Radhar Panca Dahana, mengatakan pengklaiman budaya
Ia menilai kecolongan budaya tersebut sebenarnya sebuah cermin atau refleksi. Ia menilai kita terluka dan malu, karena kita sadar sebagai pemilik kebudayaan itu kita tidak memperhatikannya. "Selama ini kebudayaan dipinggirkan, pemerintah dan masyarakat tak lagi peduli," ujarnya.
Sedangkan negara lain, seperti
Untuk itu, kedepannya agar
Banyak perspektif yang perlu kita cermati dari kasus ini adalah;
Pertama, budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa dari sebuah masyarakat yang tidak serta merta ada (ujug-ujug) namun melalui proses yang panjang. Ketika sebuah budaya diklaim sebagai milik suatu masyarakat (baca; negara), maka masyarakat tersebut harus bisa membuktikan keberadaannya. Masyarakat
Kedua, Urat malu bangsa
Ketiga, sebuah kenyataan bahwa sebagai sebuah bangsa yang berbudaya kita justru tidak mempedulikan kebudayaan kita sendiri, hal ini terbukti justru bangsa lain yang mencoba memperkenalkan. Kini saatnya semua warga masyarakat
Keempat, Sebagai refleksi: Sebuah contoh kecil; apakah masyarakat Jawa masih ingat budaya Brokohan, Tedak Siten, Tembang Mocopat, dan tradisi budaya lainnya? Apalagi dalam hal berpakaiaan. Masyarakat kita sekarang sudah modern! Malu kalau menggunakan simbul-simbol budaya lokal! Tapi mengapa terusik ketika budayanya diklaim oleh bangsa lain? Mengapa kita juga tidak malu memakai cawet, kotang, t-shirt, kemeja, celana panjang ataupun jas? Padahal jelas semua pakaiaan itu bukan budaya kita?! Nah…
Kelima, semua permasalahan itu adalah tugas pemerintah! Bukan tugas masyarakat! Tugas masyarakat adalah melestarikan, menghayati dan mengaktualisasikan dalam segi-segi kahidupan. Bolehlah, masyarakat berpendapat, menjadi minyak, bensin atau malah TNT! Namun yang meledakkan dan punya laras panjang adalah pemerintah! Jangan benturkan masyarakat
Kita tunggu; apakah pemerintah masih punya rasa idealisme, harga diri dan nasionalisme dalam masalah ini….