Aji mau Ujian

(Pitutur kanggo anakku lanang)


Persaingan global menuntut sumber daya manusia yang pinunjul dan mumpuni, tidak saja secara dataran akademis namun kepandaian itu harus dipadu dengan kepribadian yang baik serta dilandasi ketaqwaan.


Waktu tlah berjalan begitu cepatnya, mak jegagik; pagi itu aku memasuki gedung wayang orang Sriwedari, bukan untuk nonton pertunjukan wayang orang, namun menghadiri Rapat Pleno Komite Sekolah SMP Negri 25 Surakarta. Rapat dilaksanakan di gedung itu karena gedung pertemuan sekolah sedang direnovasi.

Tanpa terasa, anakku lanang; Iswara Aji Herlambang telah duduk dikelas IX dan beberapa bulan lagi akan mengikuti Ujian Negara, bersaing, berkompetisi sekaligus berjibaku dengan kurang lebih 11 ribu siswa SLTP se Kota Surakarta!!!

Passing Grade nilai kelulusan UN yang terus meningkat; 5,50 (tahun 2008/2009) tentu akan kembali meningkat di tahun 2009/2010 mendatang. Hal ini tentunya menjadi salah satu perhatianku agar anak lanang lolos UN.

Cerita tentang anakku lanang: Iswara Aji Herlambang. Dia lahir pada tanggal 29 Nopember 1994 sekitar jam 08.30 WIB di Rumah bersalin Dr. Oen Kandangsapi Jebres, dia lahir ketika aku mencari pembicara ke Jogja untuk mengisi acara seminar --maklum ketika itu aku masih 'asyik' dengan dunia kampus-- sehingga kelahirannya tidak aku tunggui. Padahal ketika dia jelang lahir, orang rumah --mertua dan adik-adik ipar-- geger dan bingung karena harus menentukan operasi ketika sampai jam 08.45 si jabang bayi tidak juga lahir, karena ketika itu air ketuban sudah pecah....

Orang Jawa bilang; Asma kinarya japa, artinya nama adalah sebuah do'a dari orang tua. Maksud nama itu menurut intepretasiku adalah; iswara = pemimpin, aji = kemampuan (latar belakang aku memilih AJI, karena ketika itu lagi gandrung-gandrungnya dengan Aliansi Jurnalistik Independen, maklum bekas pers mahasiswa) dan herlambang = simbol-simbol air. Aku menggantung harapan anakku lanang kelak menjadi seorang pemimpin yang memiliki kepribadian seperti filosofi air. Pemimpin yang penghidupan --nguwongke uwong, pemimpin yang senantiasa mengalir ke bawah ataupun pemimpin yang berfikiran jernih, bening.

Kesempatan tidak datang dua kali!!! Itu yang selalu aku tekankan padanya, maka jangan sia-siakan kesempatan, jangan sia-siakan waktu.

"Mendingan mandi keringat saat latihan daripada bersimbah darah saat perang!!"
"Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian"

Kini semuanya tergantung padamu; mau sukses atau tidak, semua daya upaya ada pada kamu. Orang tua, sanak saudara dan kerabat hanya bisa memberi motivasi; bahwa kamu BISA!!!!

Harapan bapak yang aku titipkan melalui namamu merupakan harapan tertinggi yang ingin bapak lihat, ingin bapak banggakan....

Selamat berjuang....

1 komentar:

Adhie Selasa, 18 Agustus 2009 pukul 09.27.00 WIB  

Donga'ke lulus Nang..

Posting Komentar

Pengikut

ShareThis

Pambuka


Blog ini ditayangkan untuk mengasah idealisme saya tentang; kebangsaan, kerakyatan, budaya, silaturahmi dan hal-hal kecil yang 'mungkin' sama sekali tidak penting alias ecek-ecek. Sekaligus untuk curah pendapat bagi siapa saja yang sempat mampir. Semoga kearifan lokal tidak dilupakan...
Sumangga katuran pinarak...

Local Blogs
blog