DONGENG, Cerita Menjelang Tidur


DONGENG atau cerita menjelang tidur, merupakan budaya bertutur yang sudah turun temurun menjadi tradisi ditengah masyarakat Indonesia dan hingga kini masih menjadi tardisi di sebagian keluarga.


Walaupun kini mulai terpinggirkan karena kalah dengan perkembangan teknologi digital seperti TV, VCD, HP dan peralatan elektronik lainnya. Alasan lain kenapa dongeng mulai ditinggalkan adalah kesibukan orang tua memburu kebutuhan maupun minimnya referensi dongeng itu sendiri.

Banyak pihak yang meyakini dongeng memiliki banyak sisi positif dalam proses pembelajaran dan sosialisasi anak. Karena melalui dongeng anak akan lebih mudah memahami berbagai hal.

Padahal dongeng merupakan sarana edukasi dan komunikasi yang efektif bagi orang tua kepada anak-anaknya, dapat menjadi sarana menumbuhkan karakter anak dengan menanamkan nilai-nilai keteladanan, nilai-nilai budi luhur, etos kerja, kreatifitas, daya nalar maupun logika anak.

Dongeng juga dapat menjadi filter budaya yang efektif, sekaligus pengenalan budaya nasional, penanaman nilai-nilai universal kemanusiaan, pembelajaran budi pekerti sekaligus menjadi media terjalinnya hubungan emosional orang tua dan anak.

Melihat kemanfaatan dongeng yang cukup dominant dan permasalahan yang kini mulai ditinggalkan, maka sudah selayaknya ketika dongeng ditradisikan kembali melalui berbagai cara dengan tujuan utama menyadarkan orang tua untuk memanfaatkan dongeng sebagai menu utama dalam mendidik anak.

Komunitas Peduli Anak Kandangsapi Solo (KOMPAK’s) sebagai salah satu organisasi sosial masyarakat yang konsen dan peduli akan hak-hak anak dan proses tumbuh kembang anak akan mencoba menjadi salah satu pelaku dalam proses pemberdayaan dan penyadaran orang tua untuk kembali menumbuhkembangkan dongeng di tengah keluarga.

Melalui proses ini, dongeng diharapkan menjadi sarana untuk membentuk karakter generasi baru hingga tercipta sumber daya manusia yang memiliki hati nurani yang luhur.

Sebuah kegiatan ‘Nimbrung Dongeng’, dimana anak-anak dan orang tua diajak bermain bersama, disuguhi cerita-cerita menarik, interaktif dan pembagian hadiah, ketika dikemas secara menarik tentunya proses pemberdayaan dan penyadaran akan berjalan efektif.
‘Nimbrung Dongeng’ juga dapat dijadikan sarana untuk sosialisasi maupun kampanye; Anti Narkoba, Human Trafficking, GWJB, AID’s, Program Pemerintah, Seni Budaya, dll.

Sumber certita: Buku, Koran, Majalah, Komik, Film, Internet, dan sumber-sumber lain. Sarana: Backdroop, Sound system, alat peraga, alat musik, hadiah, tansportasi, computer, printer, VCD, Proyektor, dll. Alat Peraga sebagai pendukung cerita meliputi; Wayang, boneka, mainan anak, peralatan rumah tangga, alat musik, pohon hadiah. Hadiah dapat berupa; buku, pensil, bullpen, karet penghapus, tas, mainan anak, makanan kecil/snack, dll.

Tapi masalahnya, kegiatan yang mulia ini harus terbentur masalah minimnya sumber dana sehingga belum dapat bergerak linear seperti perencanaan awal. Bila ada pihak-pihak yang beratensi untuk mendukung acara ini tentu akan sangat kita hargai, kita tunggu....



0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

ShareThis

Pambuka


Blog ini ditayangkan untuk mengasah idealisme saya tentang; kebangsaan, kerakyatan, budaya, silaturahmi dan hal-hal kecil yang 'mungkin' sama sekali tidak penting alias ecek-ecek. Sekaligus untuk curah pendapat bagi siapa saja yang sempat mampir. Semoga kearifan lokal tidak dilupakan...
Sumangga katuran pinarak...

Local Blogs
blog